Pendidikan
Ponpes Mambaul Ihsan Gresik, Siap Terapkan Aktivitas Normal
Memontum Gresik – Pesantren Mambaul Ihsan Kabupaten Gresik, siap menerapkan aktivitas normal baru atau new normal. Para santri diajak untuk patuh protokol kesehatan. Bahkan, pengurus ponpes sudah menyiapkan tempat isolasi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan kenormalan baru. Itu artinya, masyarakat boleh melaksanakan aktivitas sosial, ekonomi, ibadah dan lain sebagainya namun tetap sesuai dengan protokol kesehatan.
Pengasuh Ponpes Mambaul Ihsan Nafisul Atok mengatakan, pihaknya siap melaksanakan aturan dalam menegakkan protokol kesehatan di lingkungan pesantren.
Pihaknya, juga mendukung pemerintah dalam rangka upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Serta penerapan model New Normal.
“Sebelum memasuki pondok dicek kesehatan ketat. Kita wajibkan bermasker, bahkan terus menyosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19,” katanya.
Bagi santri yang berasal dari luar daerah maupun dari wilayah zona merah, pria yang akrab disapa Gus Atok itu menambahkan penanganannya akan lebih ketat. Para santri harus membawa surat keterangan sehat.
Setibanya di pesantren harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika dalam masa isolasi tersebut ditemukan gejala maka harus melakukan rapid test.
“Jadi sudah kita wanti-wanti, jika ada yang flu atau sakit langsung kita tangani. Bahkan, pengurus akan mengontrol setiap waktu kondisi santri,” imbuh dia.
Kemudian, bagaimana teknis aktivitas di Ponpes? Gus Atok membeberkan jika akan melaksanakan pembelajaran dengan memberikan jarak antar santri. Hal itu akan dilakukan ketika pembelajaran praktik.
Kemudian, ketika mengaji akan diatur jaraknya sekitar satu atau dua meter. Ini akan dibiasakan. Bahkan, di kamar yang biasanya ada sepuluh orang, kali ini batasi hanya lima orang per kamar.
“Kami biasakan olahraga, menyediakan makanan bergizi serta akan minum suplemen vitamin setiap hari. Kita yakin bisa menerapkan, apalagi pondok kita seluas 10 Hektare, sedangkan menampung 300 santri. Kita yakin bisa menerapkannya,” imbuh dia.
Sementara dalam menyambut santri, pihak pesantren bekerjasama dengan Banser-Ansor. Mereka bertugas memeriksa kesehatan santri seperti melakukan cek suhu badan dengan Thermalgun.
Tak berhenti disana, pondok yang berdomisili di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah itu juga menyiapkan suplemen vitamin C serta menganjurkan santri cuci tangan serta wajib bermasker.
“Kita telah melakukan kegiatan dalam rangka membantu pesantren agar kenyamanan dan keamanan santri dalam menuntut ilmu bisa terlaksana meski di tengah pendemi,” ujar Ketua PAC GP Ansor Ujungpangkah,
Imam Mahmud Badaruddin.
Badaruddin menyampaikan, pondok pesantren sebagai embrio lahirnya Nahdlatul Ulama harus terus didukung. Maka dari itu, setiao ajaran faham aswaja annahdliyah harus dikawal.
Jauh sebelumnya, imbuh Badar ia bersama anggota telah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pesantren dan taman pendidikan Alquran yang berada di desa maupun dusun serta masjid.
“Selain itu juga terus menyosialisasikan pencegahan Covid-19, bahkan anggota kami juga telah membantu pemerintah di desa-desa dalam penanganan pandemi ini,” imbuhnya menanggapi Ponpes di Gresik bersiap menerapkan sistem new normal. (sgg/yan)
- Pendidikan4 tahun
Petrokimia Gresik Kembali Buka Magang Bagi Mahasiswa
- Pemerintahan4 tahun
Dishub Gresik Pasang Rambu di Jalan Sekapuk-Ujungpangkah
- Berita4 tahun
Warga Driyorejo Protes Keberadaan Ruang Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 PT. Miwon Indonesia
- Pemerintahan5 tahun
Petrokimia Gresik Serahkan Bantuan APD dan Obat-obatan ke 4 RS di Jatim
- Pemerintahan5 tahun
Baznas Petrokimia Gresik Serahkan Bantuan Untuk Keluarga Miskin
- Pemerintahan4 tahun
Selama Pandemi, APBD Gresik 2020 Diperkirakan Anjlok Rp 568 Miliar
- Hukum & Kriminal5 tahun
Dituding Terlibat Pencabulan, Anggota DPRD Gresik Berikan Klarifikasi
- Pemerintahan4 tahun
Petrokimia Beri Pinjaman Modal Dan Pendampingan Komprehensif